Sabtu, 13 November 2021

Sholat Jenazah

Sholat jenazah hukumnya fardhu kifayah. Artinya apabila ada yang mengerjakan, maka seluruh masyarakat di sekitarnya tidak berdosa. Namun apabila tidak ada seorang pun yang mengerjakannya, maka semuanya berdosa. Sholat jenazah dikerjakan dengan berdiri, tanpa rukuk dan sujud serta membaca takbir 4 kali. Syarat-syarat sholat jenazah adalah sebagai berikut: > Sholat jenazah sama seperti sholat biasanya, berarti harus menutup aurat, suci dari hadats besar dan kecil, suci badan, pakaian dan tempatnya. > Menghadap kiblat. > Jenazah sudah dimandikan dan dikafani. > Jenazah diletakkan melintang di hadapan imam. Jika jenazah laki-laki hendaknya imam berdiri menghadap dekat kepalanya. Jika jenazah wanita, imam menghadap dekat perutnya. > Di belakang jenazah berbaris para jama'ah yang akan menyolatinya, imam paling muka. Rukun dan Cara Sholat Jenazah: 1. Niat menyengaja melakukan sholat atas jenazah dengan empat takbir, menghadap kiblat karena Allah. Kalau jenazah lelaki niatnya: Ushalli `alaa haadzal mayyiti arba`a takbiiraatin fardha kifaayatin ma''muuman / imaaman lillaahi ta`aalaa. (Saya tunaikan sholat atas mayit ini, empat takbir fardhu kifayah menjadi makmum / imam karena Allah Ta'ala). Kalau jenazah wanita niatnya: Ushalli `alaa haadzihil mayyitati arba`a takbiiraatin fardha kifaayatin ma''muuman / imaaman lillaahi ta`aalaa. (Saya tunaikan sholat atas mayit ini, empat takbir fardhu kifayah menjadi makmum / imam karena Allah Ta'ala). 2. Kemudian takbiratul ihram 3. Membaca surat Al-Fatihah. 4. Kemudian takbir kedua, diikuti dengan bacaan sholawat: Allaahumma shalli `alaa sayyidina Muhammadiw wa `alaa aalihi wa shahbihii wa sallim. (Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw, keluarganya dan para sahabatnya). Atau bacaan shalawat yang lengkap: Allaahumma shalli `alaa sayyidina Muhammadiw wa `alaa aali sayyidina Muhammad, kamaa shallaita `alaa sayyidina Ibraahiima wa `alaa aali sayyidina Ibraahiim, wa baarik `alaa sayyidinaa Muhammadiw wa `alaa aali sayyidina Muhammad, kamaa baarakta `alaa sayyidina Ibraahiima wa `alaa aali sayyidina Ibraahiim, fil `aalamiina innaka hamiidum majiid. (Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad saw, dan keluarganya sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan berkatilah junjungan kami Nabi Muhammad saw dan keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkati junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang terpuji lagi Maha Agung). 5. Lalu takbir ketiga. Dalam posisi bersedekap, baca doa untuk jenazah: Allaahummaghfir lahuu warhamhu wa `aafihii wa`fu `anhu. (Ya Allah, ampunilah di kasihanilah dia, berilah kesejahteraan kepadanya dan maafkanlah kesalahannya). Kalau jenazah wanita doanya: Allaahummaghfir lahaa warhamhaa wa `aafihaa wa`fu `anhaa. 6. Kemudian takbir keempat. Dalam posisi bersedekap, berdoa lagi untuk jenazah: Allaahumma laa tahrimnaa ajrahuu wa laa taftinna ba`dahuu waghfir lanaa wa lahuu.